Masa SMA adalah masa yang paling indah, setidaknya begitulah bait lagu yang ditulis oleh Obbie Messakh, penyanyi dan pencipta lagu yang populer di tahun 80-an. Apakah masa pendidikan yang indah ini hanya dimiliki oleh siswa SMA di Indonesia saja? Bagaimanakah dengan siswa di luar negeri sana? Yuk kita lihat, Negara tetangga kita yang letaknya di bagian bawah pulau Jawa, Australia. Seperti apa cara belajar mereka, apakah menyenangkan, dan apakah indah juga? Mari kita cari tahu sistem belajar di Australia dalam hal: fasilitas sekolah, kurikulum, dan pendukung belajar lainnya.
Sekolah-sekolah negeri di Australia umumnya berada di pemukiman penduduk, yang disebut dengan suburb atau desa. Siswa-siswa mulai dari TK sampai SMA diharuskan bersekolah di suburbnya. Kalau ingin bersekolah yang lokasinya di suburb lain, maka keluarga dari yang akan bersekolah juga harus pindah ke suburb tersebut lebih dahulu. Pengaturan ini dimaksudkan agar siswa tidak terlalu lama menghabiskan waktu di jalan dan mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas, dan sebagainya.
Semua sekolah mempunyai lapangan hijau yang luas. Siswa menggunakan lapangan ini untuk bermain bola, ruby atau lesehan melepas penat disela jam belajar. Setiap sekolah juga mempunyai aula yang digunakan antara lain untuk bermain badminton, fitness, dan kegiatan-kegiatan saremonial sekolah. Lingkungan sekolah sangatlah asri rindang, memiliki pohon-pohon besar yang banyak dan dirawat oleh tukang kebun yang pandai. Sementara itu, untuk teknologi informasi, sekolah menyediakan layanan internet. Artinya siswa bisa mengases internet setelah login ke provider sekolah, dan setiap siswa dipinjamkan sebuah notebook (labtop kecil) yang boleh dibawa pulang atau ditinggal disekolah.
Untuk terdaftar sebagai siswa suatu SMA, sekolah tidak menyaratkan ujian masuk, atau syarat akademis lainnya. Persyaratannya sederhana saja, bukti berdomisili dan umur siswa. Misalnya, siswa yang mendaftar dikelas 10 SMA haruslah berumur 15 tahun pada bulan Juni tahun berjalan. Bolehkan siswa yang berumur 14 tahun mendaftar ke kelas 10? Jawabnya tidak boleh!, walaupun siswa tersebut mampu secara akademik. Sitem disini tidak mengenal adanya percepatan kelas (akselarasi). Wah..menyenangkan ya..orang tua tak perlu sibuk memikirkan sekolah siswa, dan siswa tak perlu stress untuk mendaftar menjadi siswa SMA.
Lama jam belajar disekolah hampir sama dengan lama belajar di Indonesia, hanya saja sekolah dimulai pukul 9 pagi. Karena sekolah yang dekat dari rumah, siswa umumya mereka berangkat dari rumah 30-10 menit sebelum pelajar dimulai. Kemudian istirahat pagi jam 11-130, dan ada juga istirahat untuk makan siang jam 1-2 siang, dan pulang dari sekolah jam 3.20 sore hari. Tidak ada pelajaran lagi setelah pulang sekolah, mereka juga tidak menyelenggarakan bimbingan belajar. Sistem pendidikan mereka pentingnya menyeimbangkan lama kegiatan belajar, kegiatan untuk bersosialisasi dan kegiatan untuk berolah raga dan seni.
Karena waktu yang agak luang ini, maka siswa dibolehkan bekerja paruh waktu disore hari, tapi tak boleh lebih dari 20 jam dalam satu minggu. Jadi banyak ditemukan siswa SMP dan SMA yang bekerja sebagai pelayan toko, restoran di sore harinya sebanyak 2 atau 3 kali seminggu. Wah keren ya..dapat uang saku yang lumayan. Mau tahu berapa mereka dibayar? Sekitar 100 ribu per jam. Jadi kalau mereka 3 jam saja sudah dapat uang saku 300 ribu..mantap tenan euy. Bagi yang tidak bekerja umumnya mereka mengikuti kegiatan olah raga, seperti fitness, renang, tae kwondo, menari, dan kegiatan-kegiatan populer lainnya, di pusat olah raga yang tersedia pada setiap suburb-nya. Karena kegiatan yang positif ini maka nyaris tak pernah kita dengar berita tawuran di benua kangguru ini.
Layaknya sekolah di Indonesia, siswa juga punya pakaian seragam sekolah. Pakaian seragam laki-laki dibedakan dengan pakaian seragam perempuan. Setiap siswa juga diwajibkan memiliki jacket seragam. Bagi siswa yang punya keharusan untuk berpakaian untuk sesuai dengan adat istiadat dan agamanya, sekolah pun memberi izin tanpa ada hambatan sama sekali. Jadi tak jarang ditemukan ada siswi yang berjilbab. Dewasa ini siswa-siswa Australia sangat teloren dengan temannya yang berbeda kebudayaan dan agama, karena keberhasilan pemerintah mereka dalam membangun semangat multicultural dan agama.
Bagaimanakah kurukulum pendidikan mereka? Kurikulum dirancang dengan mempertimbangkan kemampuan dan minat siswa yang berbeda. Artinya siswa mendapatkan pendidikan sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Maksudnya adalah mereka dibebaskan memilih mata pelajaran dan derajat kesulitan yang mereka sukai. Suatu mata pelajaran ditawarkan dengan derajat kesulitan yang berbeda-beda. Misalnya matematika untuk kelas 2 SMA, dibagi atas 2 level kesulitan. Matematika 2A, 3A pada semester 1 dan 2B dan 3B pada semester 2. Matematika 3A lebih sulit dari 2A, dan 3B lebih sulit dari 2B. Jadi siswa-siswa yang berencana untuk melanjutkan pendidikan ke TAFE (semacam sekolah kejuruan) tidak perlu mengambil matematika yang sulit, cukup yang 2A saja. Tapi bagi siswa yang berencana untuk masuk ke Universitas yang favorit maka dia disarankan untuk mengambil matematika yang 3A. Apabila mata pelajaran yang diminati tidak ditawarkan oleh pihak sekolah, maka siswa dapat mengikuti pelajaran dari sekolah lain yang menawarkan mata pelajaran yang dia inginkan. Siswa difasilitasi selama mengikuti jam pelajaran tersebut disekolah lain, misalnya dengan menyediakan bis sekolah untuk mengantar dan menjemput mereka.
Jumlah mata pelajaran yang diambil dalam satu semester berkisar 6-7 mata pelajaran. Tidak terlalu banyak ya.. Kelas 10 (setara dengan kelas 1 SMA di Indonesia) sangat penting perannya untuk menentukan arah pendidikan siswa di jenjang kelas berikutnya. Setelah kelas 10, siswa dibebaskan untuk memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat dan profesi yang inginkan, tapi dengan catatan mendapat persetujuan atau rekomendasi dari guru. Jika sekiranya mereka akan melanjutkan pendidikan di universitas maka di kelas 11 mereka akan mempelajari mata pelajaran yang menjadi prasyarat untuk di universitas. Misalnya matematika, fisika, kimia. Mata pelajaran yang diambil pada kelas 11 dan 12 ini disebut dengan TEE (Tertiery Entrance Exam) subjek atau ATAR. Mereka juga boleh pindah ke sekolah (college) yang merupakan bagian dari suatu universitas. Begitu juga, jika mereka ingin mempersiapakan diri ke dunia kerja, mereka boleh pindak ke sekolah kejuruan yang diminati, tapi mereka tetap setara dengan kelas 11 di SMA.
Sistem pendidikan di Australia tidak mengenal tidak naik kelas. Artinya semua siswa akan naik kelas. Hal ini sangat memungkinkan karena mata pelajaran yang diambil sesuai dengan kemampuan masing-masing. Sistem pendidikan disana juga tidak mencantumkan ranking akademik siswa dalam rapor. Dalam rapor siswa, dicantumkan nilai siswa untuk setiap mata pelajaran beserta komentar guru, dan deskripsi posisi nilai siswa terhadap rata-rata kelas untuk setiap mata pelajaran. Siswa yang meraihkan prestasi tertentu dalam suatu mata pelajaran akan mendapatkan penghargaan berupa sertifikat atau voucher dari guru atau sekolah.
Satu kegiatan yang sangat disukai siswa sebagai siswa SMA adalah kegiatan excursion, yaitu sekolompok siswa mengunjungi suatu tempat sambil belajar. Dalam kegiatan ini mereka akan belajar tentang objek yang dilihatnya. Sehingga sepulangnya dari tempat tersebut mereka akan punya wawasan yang penuh tentang apa yang telah dilihat. Misalnya mereka pergi exursion ke kebun-binatang. Mereka akan menikmati keindahan hewan-hewan sambil mendapat pengetahuan dari guru pendamping atau pemandu. Tempat-tempat yang sering jadi tempat ekskursi adalah sungai, universitas, taman-taman, perusahaan, gallery seni dan tempat penting lainnya.
Sekolah juga memfasilitasi penyaluran bakat siswa. Satu kali dalam satu tahun, sekolah mengadakan pameran seni yang terbuka untuk masyarakat umum. Pada kegiatan ini karya seni seluruh siswa dipamerkan, mulai dari lukisan 2 dan 3 dimensi, seni patung, seni perabotan rumah. Sangat banyak masyarakat yang datang untuk menyaksikan karya-karya ini. Wah bangga sekali..karena semua pengunjung memuji kreatifitas siswa. Sekolah bekerja sama dengan tempat hiburan untuk menampilkan kemapuan siswa dalam seni music dan suara. Memainkan biola, gitar secara solo dan berkelompok. Kegiatan ini juga dihadiri oleh masyarakat, dan tak jarang walikota ikut menyaksikannya. Wah..tentu siswa senang sekali. Bagi siswa-siswa yang berbakat dalam bidang apa saja, kelompok masyarakat dan pemerintah akan memberikan hadiah dan beasiswa. Kegiatan siswa dan guru maupun prestasi yang dicapai sekolah dihimpun beritanya dalam majalah sekolah yang diterbitkan minimal satu kali dalam suatu semester, dan majalah ini langsung dikirim ke orang tua siswa melalui jasa pos. Dengan demikian orang tu mengikuti perkembangan sekolah beserta kegiatannya.
Pemerintah Australia mengukur kualitas pendidikan nasional mereka melalu sebuah ujian yang disebut dengan NAPLAN (National Assessment Program – Literacy and Numeracy). Ujian ini hanya diikuti oleh kelas 9 (setingkat dengan kelas 3 SMP di Indonesia), tapi bagi siswa yang berasal dari negara lain atau mempunyai bahasa ibu selain English, diperbolehkan untuk tidak ikut serta. Hasil ujian digunakan untuk pemetaan kemajuan pendidikan di Australia, mengevaluasi sistem pendidikan. Sehingga nantinya akan diikuti dengan penambahan fasiltas belajar, peningkatan kualitas guru dan sebagainya. Dengan demikian, siswa tidak perlu stress, mereka akan menjawab sesuai dengan kemampuan mereka.
Sementara itu kelulusan siswa dari SMA ditentukan oleh nilai yang mereka peroleh untuk mata pelajaran yang di ambil di kelas 12. Dengan demikian waktu kelulusan untuk setiap mata pelajaran tidak hanya di semester dua saja tapi juga di semester satu kelas 12. Ujian untuk setip mata pelajaran tidak mesti dilenggarakan disekolah tempat siswa belajar, tapi bisa juga diselenggarakan disekolah lain.
Apakah mereka perlu ujian semacam SMPTN untuk masuk ke Perguruan Tinggi. Tidak..tidak perlu. Cukup menggunakan nilai mata pelajaran yang telah mereka dapat di Sekolah. Agar lulus dari SMA dan bisa masuk ke perguruan tinggi minimal mereka lulus 4 TEE subjek dengan nilai lebih dari 50 %. Berbekal nilai TEE subject inilah mereka melamar ke perguruan tinggi. Setiap perguruan tinggi mempunyai standard yang berbeda. Kalau sekiranya stardar nilai dari universitas yang dituju sama dengan nilai TEE subject yang diperoleh di SMA, maka siswa tersebut langsung di terima jika tidak mencari universitas lain yang sesuai dengan nilai yang dipunyai. Asyik juga ya..ngak harus ujian terus-terusan.
Bagi siswa yang tidak akan melanjutkan ke perguruan tinggi maka mereka bisa memilih kelas industrial yang mata pelajarannya akan dipakai didunia industry. Misalnya mereka carier education, metal, pertambangan, kedirgantaran, dsb. Mereka juga belajar matematika, bahasa inggris dan praktek-praktek industrial.
Di akhir semester 2 kelas 12, sekolah mengadakan malam perpisahan (farewell party) untuk kelas 12. Biasanya acara diadakan di aula sekolah atau di aula gedung lain yang tidak jauh dari sekolah. Pada acara ini sekolah mengundang orang tua siswa, alumni, perwakilan pemerintah, dan perwakilan masyarakat. Pada acara ini, siswa-siswa yang menjadi pamuncak untuk setiap mata pelajaran diberi penghargaan. Penghargaan atau hadiah ini ada yang diberikan sekolah tapi ada juga yang diberikan oleh pemerintah ataupun kelompok masyarakat. Misalnya bagi siswa yang berprestasi dibidang seni, maka komunitas seni di wilayah sekolah berada akan ikut serta dalam memberikan penghargaan, beasiswa dan sebagainya. Pada malam perpisahan ini, wakil dari siswa menceritakan pengalamannya selama menjadi siswa di sekolah tersebut, dan wakil alumni juga memberikan petunjuk dan berbagi pengalaman bagaimana menjalani kehidupan dan karir setelah SMA.
Boleh nggak siswa dari Negara lain bersekolah sementara di sekolah-sekolah Australia? Wah boleh sekali. Banyak siswa-siswa Indonesia dan negara lain yang menjadikan SMA di Australia sebagai tempat untuk program pertukaran pelajar, baik yang dibiayai oleh pemerintah ataupun orang tua siswa yang bersangkutan. Mereka ditempatkan pada rumah orang tua asuh yang menjamin adomadasi dan keamanan mereka selama tinggal di Australia. Tertarik….? kunjungi http://beasiswaindo.com/beasiswa-sma-pertukaran-pelajar-di-australia