Tak lama lagi pelajar SMA akan segera menamatkan pendidikannya, dan setelah itu sebahagian besar akan melanjutkan pendidikan ke bangku perguruan tinggi. Beberapa siswa malah sudah menyiapkan jauh-jauh hari tentang program studi dan universitas yang akan dimasuki. Mereka mengincarnya melalui sumber-sumber informasi seperti sekolah, tempat bimbingan belajar, kakak tingkat, internet, dan media informasi lainnya. Ini semua dilakukan karena menyadari bahwa masuk ke perguruan tinggi negeri, apalagi yang faforit, pastilah persaingannya akan tetap ketat dan kompetitif.
Pemilihan program studi yang sesuai dengan bakat dan kehendak hati sangatlah perlu, karena sedikit banyak akan berhubungan dengan kesuksesan perkuliahan dan karier pekerjaan nantinya. Sementara itu disisi lain, program studi yang ditawarkan di universitas dalam negeri sangatlah terbatas dan nyaris tidak bertambah dari tahun ke tahun, dan juga daya tampung yang kecil dibandingkan dengan jumlah peminat yang mendaftar. Nah, dengan melihat keterbatasan ini, kenapa tidak mempertimbangkan untuk kuliah di luar negeri? Sungguh suatu solusi yang logis. Ada beberapa alasan untuk kuliah di luar negeri (baca negara maju).
Pertama, program studi yang ditawarkan sangat bervariasi. Di negara maju suatu program studi dibuka biasanya untuk mengantisipasi kebutuhan pasar atau lapangan pekerjaan. Sehingga tidak mengherankan kalau kita menemukan program studi yang tidak ditawarkan di perguruan tinggi dalam negeri seperti: Forensics Information Techonology, Bioinformatics, general science, Psychology informatics, pulp and paper, water engineering, robotic, public policy, applied mathematics, dan sebagainya. Dengan keberagaman ini maka memberi keleluasaan bagi calon mahasiswa untuk kuliah sesuai dengan minat, kebutuhan pasar dan keterkinian.
Keuntungan akan tersedianya program studi yang beragam dan lahir karena kebutuhan pasar kerja adalah perkuliahan menjadi menyenangkan karena sesuai dengan minat, kuliah tidak sisa-sia karena lapangan kerja yang terbuka lebar dimana lulusan dapat bekerja di negara mana saja. Di atas semua itu, setelah menamatkan perkuliahan maka lulusan akan menjadi tenaga yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia dan menjadi asset negara yang sangat penting atas keterbaharuan ilmu yang dimiliki.
Kedua, masa studi memungkinkan menjadi lebih pendek. Dimana-mana pendidikan S1 biasanya ditempuh minimal dalam masa empat tahun. Akan tetapi dengan bertambah baiknya kualitas component pendukung pendidikan tinggi, maka masa studi bisa lebih tepat waktu dan bahkan bisa jadi lebih pendek. Perbaikan masa studi bukan disebabkan oleh adanya program semester pendek (summer course) saja, tapi Ini terwujud karena fasiltas perkuliahan yang lengkap seperti: perpustakaan yang modern dan terkoneksi dengan perpustakaan di universitas lain (Mahasiswa dapat meminjam buku dari universitas dan negara mana saja), laboratorium yang lengkap, staf pengajar yang qualified, pelaksanaan perkuliahan yang bagus, dan pengelolaan universitas yang baik.
Ketiga, mendapatkan pengalaman yang utuh akan kehidupan di negara maju. Pengalaman ini sangatlah penting mengingat peran generasi muda sebagai penerus pembangunan di Indonesia. Dengan pengalaman yang luar biasa ini mahasiswa akan paham akan sebuah negara yang ideal, dan tidak hanya itu, mahasiswa langsung terlibat dan melakoni system yang berlaku pada negera tersebut. Dampak positifnya adalah, bila suatu saat nanti sang mahasiswa sudah terjun ke masyarakat, pengalaman-pengalaman ini akan mewarnai kualitas pekerjaan dan kebijakan yang akan diambil.
Apakah kuliah diluar negeri mahal?
Ini adalah pertanyaan yang sering muncul pada saat seseorang berkeingan untuk kuliah di luar negeri. Walau ada sebagian orang yang tidak punya masalah dengan keuangan, akan tetapi calon mahasiswa perlu punya gambaran yang jelas tentang biaya kuliah di luar negeri.
Layaknya kuliah di dalam negeri, secara garis besar ada dua macam kebutuhan dana bagi mahasiswa yang akan kuliah di luar negeri: pertama, dana untuk uang kuliah (tuition fee), dan kedua biaya hidup sehari-hari (allowance). Besaran uang kuliah berbeda untuk setiap universitas dan Negara. Ada Negara yang mengratiskan uang kuliah dari S1 sampai S3 seperti Jerman, sehingga mahasiswa praktis hanya perlu menyiapkan biaya hidup saja. Ada juga Negara yang uang kuliahnya cukup mahal untuk kantong kita, seperti universitas-universitas yang ada di Australia. Akan tetapi bagusnya adalah, pemerintah Australia memberi kebebasan bagi pelajar dan mahasiswa untuk mempunyai pekerjaan sambilan (part time job) dengan gaji sangat lumayan yang dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari plus untuk tabungan. Sementara itu, New Zealand punya uang kuliah yang lebih murah yaitu seperempat uang kuliah di Australia.
Bagi yang mempunyai prestasi akademik bagus, kesempatan untuk mendapat beasiswa cukup terbuka lebar. Banyak Negara-negara maju yang memberikan beasiswa (scholarship) khusus buat mahasiswa Indonesia, seperti DAAD (Jerman), Ausaid (Australia), Fullbright (USA), Monbukagakusho (Jepang), NZDS (New Zealand), Nuffic (Belanda), dll (lihat di http://www.infobeasiswa.net) Kemudian, setiap universitas biasanya juga menyediakan beasiswa baik yang bersifat penuh (full) maupun sebahagian (partial). Kementrian luar negeri Indonesia terkadang juga punya program khusus tentang beasiswa ke luar negeri ini. Dalam mencari beasiswa ini berlaku pepatah “siapa yang rajin mengetuk pintu rumah orang, maka untuk dialah pintu akan terbuka“ maksudnya siapa yang rajin mencoba, akan punya puluang besar untuk mendapatkan.
Jika berminat, langkah apa yang perlu dipersiapkan?
- Tetapkan program studi (prodi) apa yang akan diambil, dan cermati prospek kerja lulusan prodi tersebut untuk masa sekarang dan mendatang.
- Browsing melalui internet universitas di Negara maju yang menawarkan program studi yang diminati, beserta uang kuliah, rata-rata biaya hidup, kemudahan mendapatkan scholarship dan partime job (jika memerlukan). Kemudian pertimbangkan dengan kemampuan akademik dan kondisi keuangan pribadi atau orang tua.
- Uji kemampuan bahasa asing yang dimiliki, semisal TOEFL dan IELTS. Penting sebagai syarat pendaftaran beasiswa dan penerimaan di Universitas yang dituju.
- Kontak melalui telfon atau email Universitas yang diminati. Kontak bisa ditujukan ke international office mereka, atau ke staf pengajar, atau bisa juga ke lembaga perwakilan mereka yang ada di Indonesia.
- Tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan organisasi kemahasiswaan Indonesia ditempat universitas yang dituju. Informasi tentang organisasi kemahasiswa ini bisa didapatkan dari Konsulat Jenderal Indonesia di Negara tempat universitas yang dituju berada.
- Kalau tertarik dengan Universitas yang dihubungi, kirimkan persayaratan yang mereka minta. Document bisa dikirim lewat internet atau pun via post. Terkadang jika diperlukan, mereka juga mengadakan test secara online. Jika semua document telah terpenuhi, maka mereka akan membalasnya dengan memberikan letter of acceptace (LoA), dan diikuti dengan pemberian Certificate of Enrolment (CoE).
- Langkah terakhir adalah, pengurusan paspor, visa, dan siap terbang ke negara tempat Universitas yang diidamkan.
Sebagai kesimpulan, pilihan untuk kuliah di negara maju adalah pilihan yang mungkin dan logis. Banyak manfaat yang bisa diambil, baik untuk kepentingan diri, maupun untuk kepentingan bangsa yang lebih besar. Jika adik-adik pelajar punya pertanyaan tentang topik ini, silakan email saya di jeff_marsal@yahoo.com. Saya akan bersenang hati untuk menjawabnya. Salam.