Universitas Jambi, Kampus Mendalo Indah, Jambi

Website sebagai representasi institusi.

Website adalah kumpulan dari satu atau beberapa halaman web (web page) yang saling terhubung satu sama lain dibawah satu domain name. Sebuah halaman dari website dapat memuat text, image, video atau audio. Saat ini website telah menjadi bagian masyarakat modern dalam mencari dan memberi informasi. Selain itu website mempunyai peranan yang sangat penting dalam mewakili suatu institusi ataupun person dunia maya. Dengan website, institusi/person yang diwakili dapat dikunjungi orang dari berbagai belahan dunia, dimana saja dan  kapan saja. Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa jika ingin mempunyai kesan yang baik di jagad ini maka haruslah mempunyai website yang baik pula.

Akan tetapi dari kalau kita berkunjung ke website dilingkungan kita maka tak jarang kita temukan website yang ditelantarkan. Misalnya isi website yang sudah kaduluarsa dan tidak pernah diupdate, informasi yang minim, desain yang asal-asalan, dan tak punya arah. Banyak website menarik dari sisi rancangan dan pewarnaan, tetapi terlalu banyak informasi dibanding dengan ruangan halaman yang tersedia serta pengorganisasian artikel yang tidak efektif. Apakah yang salah? Kalau dituduhkan bahwa siempunya website tidak berminat akan dunia perwebsite kecil kemungkinan, sebab kenyataanya toh mereka mempunyai website yang jelas-jelas dibayar untuk hosting dan domainya. Tetapi, apakah yang menyebabkan kemeranaan suatu website. Setidaknya ada lima point penting.

Pertama, website tidak punya core theme yang berperan sebagai panarik pengunjung. Core theme dapat diartikan sebagai thema dari sebuah website. Contohnya website dengan tema humor, tema nostalgia, tema berita terkini, dan sebagainya. Apapun website seharusnya mempunyai core theme. Banyak kita temukan website-website yang hambar, tidak ada kesan. Website tidak akan dikunjungi lagi jika sekiranya pengunjung tidak menemukan hal-hal berarti yang mengharuskan dia untuk kembali.

Bagaimana halnya dengan website institusi, misalnya website perguruan tinggi atau sekolah. Apakah harus mempunyai tema juga sebagaimana layaknya website-website jenis yang lain. Jawabnya adalah, perlu. Tim website perlu mencari dan membuat core theme dari website institusi. Untuk perguruan tinggi misalnya menampilkan , research terkini. Sehingga dosen dan mahasiswa selalu akan berkunjung ke website ini, atau menampilkan prestasi sehingga orang tua juga akan berkunjung.

Kalau sekiranya kita tidak punya tema, mungkin lebih baik manjadi link atau halaman dari salah website yang sudah mapan saja.

Dua, content yang tidak diupdate. Dengan semakin mudahnya teknologi untuk membuat website, maka memungkinkan orang atau institutsi dengan seketika membuat sebuat webste. Akan tetapi yang sering terjadi setelah dilaunching, website tidak penah disentuh lagi, content atau isi dari website jarang diperbaharui, akibatnya orang tidak tertarik untuk berkunjung. Membiarkan website adalah suatu yang fatal, sebab akan mempunyai banyak arti. Salah satu artinya adalah institusi yang diwakili adalah institusi yang tidak terpecaya.

Tiga,  teknologi

Tidak sama halnya dengan berapa dekade yang silam dimana untuk membagun website maka seorang perancang web haruslah ahli dalam bahasa pemrograman html, php dan sebagainya, tetapi sekarang ini membuat website menjadi lebih mudah. Sudah tersedia sekarang software-software pembuatan web yang mudah, ada yang gratis dan hasil yang menawan. Misalnya joomla, drupal, wordpress, dll. Hanya saja, setiap software yang ada punya kelebihan dan kekurangan. Jadi diperlukan survey awal dari pembuat website untuk menimbang-nimbang software mana yang paling cocok. Faktor yang patut menjadi konsiderasi adalah kemudahan dalam mengatur website, modul dan component pendukung.

Empat, tim website yang tidak solid. Terkadang kita tidak habis pikir, kenapa suatu institusi yang sangat terkenal dan penuh dengan orang-orang pintar didalamnya mempunyai website yang tidak layak?.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *